Semakin banyak pengguna handphone android sekarang ini sejalan dengan situs yang memberikan layanan download gratis bagi para pengguna android. dari berbagai seri android yang sudah keluar di pasaran dari Gingerbeard sampai Jellybean aplikasi-aplikasinya dapat diunduh gratis dari situs-situs di bawah ini :
http://1mobile.com
http://approb.com
http://apkfullapps.com
http://androidfreeware.net
http://androidapps.com
http://playandroid.com
http://android.brothersoft.com
http://phoneky.com/android
http://androidsoftwaredownload.com
http://appdoll.com
http://apkmania.com
http://apktops.com
http://appsapk.com
http://gratisindo.com/web/applications
Tuesday, 31 December 2013
Saturday, 22 June 2013
Interelasi Islam dan Jawa dalam aspek Ekonomi
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang
Jawa secara umum dapat dikenal dalam artian suku jawa, bangsa jawa,
atau orang-orang yang hidup di pulau jawa. Sejarah panjang kehidupan di jawa
dapat kita lihat dari berbagai peninggalan kerajaan-kerajaan yang pernah berkuasa
di pulau jawa pada masa lampau. Puluhan kerajaan pernah berkuasa di tanah jawa,
tiap kerajaan tersebut memiliki corak budaya, adat istiadat yang serupa. Dari
sekian banyak kerajaan yang berkuasa di tanah jawa, yang memberikan corak adat
istiadat hingga membekas sampai saat ini adalah kerajaan Mataram yang berkuasa
di sekitaran Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Lebih spesifik lagi dari corak kerajaan Mataram yang masih bertahan
hingga saat ini adalah budaya kejawen. Saat ini orang Jawa dan kejawen mungkin
sudah sangat jarang orang yang melaksanakan budaya-budaya kejawen, hanya orang
tertentu yang melestarikan budaya tersebut.
Pengetahuan budaya Jawa pada mahasiswa saat ini mengalami
kelunturan, dimana banyak para mahasiswa tidak memperhatikan adat istiadat dan
budaya jawa khususnya dalam bidang perekonomian. Perekonomian jawa sangat
menarik, dimana masyarakat jawa tidak hanya mementingkan aspek menumpuk
kekeyaan saja tetapi juga memperhatikan aspek lingkungan, kemasyarakatan bahkan
sastra.
Hal di atas melatarbelakangi penulis menyusun makalah ini guna
memberikan pengetahuan tentang ekonomi Jawa secara umum dan hubungannya
denganislam di tanah Jawa.
B.
Rumusan
masalah
Berdasarkan
latar belakang diatas, permasalahan yang dirumuskan penulis adalah sebagai
berikut:
1.
Bagaimana
kegiatan dan nilai-nilai serta sifat perekonomian Jawa ?
2.
Bagaimana
keadaan perekonomian Jawa dari masa ke masa ?
3.
Apa
hubungan antara kegiatan perekonomian di Jawa dengan nilai-nilai agama Islam ?
C.
Tujuan
1.
Mahasiswa
mampu mengetahui nilai-nilai dan sifat kegiatan perkonomian di Jawa.
2.
Mahasiswa
mampu mengatahui keadaan ekonomi di Jawa dari masa ke masa.
3.
Mahasiswa
mampu mengetahui hubungan antara perekonomian Jawa dengan nilai-nilai agama
Islam.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Kegiatan
ekonomi Jawa
1.
Kegiatan
perekonomian Jawa di pedesaan
Dilihat dari geografi tempat tinggal orang-orang jawa, pulau jawa
yang terdapat sangat banyak gunung vulkanik aktif yang pastinya tanah di
sekitarnya sangat subur. Maka kebanyakan masyarakat jawa menggantungkan
kehidupannya dari kegiatan pertanian. Pertanian tidak serta merta dilakukan
oleh seluruh masyarakat jawa, tetapi sebagian lainnya juga bergerak di bidang
perdagangan.
Pertanian dan perdagangan disebut mbakul dan macul dalam bahasa
jawa. Mbakul lebih berarti ke kegiatan berdagang, jual beli di pasar dan
melakukan kegiatan penjualan atau pembelian barang. Sedangkan macul, dalam
bahasa Indonesia berarti mencangkul dapat diartikan sebagai kegiatan
bertani/pertanian, mengolah lahan dan bercocok tanam. Kedua kegiatan ini bisa dikatakan
sebagai soko guru perekonomian masyarakat jawa khususnya di pedesaan.
Mbakul (berdagang) dilakukan orang jawa dilihat dari hiruk pikuknya
masyarakat dalam berusaha meraih nafkah rezeki di pagi hari. Pagi-pagi benar
mereka sudah bangun tidur. Menurut keyakinan orang jawa rezeki seseorang akan
diambil oleh ayam bila bangun tidur kesiangan. Para pedagang memulai paginya
dengan harapan yang optimis.[1]
Kegiatan berdagang pada masyarakat jawa biasanya dilakukan oleh
kaum perempuan yang biasa disebut mbok-mbok bakul (ibu-ibu pedagang). Mereka
biasanya memperjualbelikan hasil bumi yang berupa beras, jagung, ubi-ubian,
sayuran dan buah-buahan yang dijajakan di pasar untuk dipertemukan dengan
konsumen. Tidak menutup kemungkinan para pedagang tersebut munjual barang-barang
kebutuhan rumah tangga lainnya seperti peralatan dapur, peralatan masak dan
lain-lain. Mereka berjalan menuju pasar dengan membawa barang dagangan itu
dengan cara dipikul atau digendong.
Perdagangan pada masyarakat jawa berlangsung pada hari pasaran,
yakni pon, wage, kliwon, legi dan pahing. Kegiatan berdagnag pada suatu pasar
trdisional biasanya ditetapkan pada salah satu atau dua hari pasaran yang telah
ditetapkan sebelumnya. Contohnya, pada suatu pasar tradisional kegiatan
perdagangan akan sangat ramai pada hari pasaran pon dan legi saja, sedangkan
pada hari pasaran yang lainnya kegiatan berdagang akan beralih pada pasar
tradisional di daerah ynag lainnya. Sistem bakulan ini merupakan sokoguru
perekonomian masyarakat jawa.
Macul(mencangkul) diartikan sebagai kegiatan pertanian di kehidupan
masyarakat jawa. Pertanian di pulau jawa sangat subur hal ini diakibatkan dari
banyakny gunung berapi yang berada di pulau jawa. Kegiatan pertanian dilakuan
oleh masyarakat di dataran rendah maupun di dataran tinggi. Pada masyarakat
dataran rendah biasanya melakukan pertanian dengan mengolah sawah basah yang
ditanami palawija atau padi, sedangkan pada dataran tinggi lebih sering
mengolah ladang dengan ditanami sayur mayur atau buah-buahan, ada pula yang menanam
palawija tapi tidak sebanyak yang ada di dataran rendah.
Dalam masyarakat jawa yang masih melestarikan adat kejawen, meraka
dalam melakukan kegiatan pertanian sebagai contoh ketika pada saat akan
melakukan penanaman bibit bawang mereka masih akan mencari hari baik untuk
menanam. Sebaliknya pada saat akan memanen juga seperti itu mereka akan mencari
hari baik untuk panen agar mendapat hasil yang maksimal.
Para petani jawa adalah pekerja yang ulet. Mereka sambil mengolah
lahan pertaniannya juga menyabit rumput untuk pakan ternak mereka. Seolah-olah
rumput tersebut adalah oleh-oleh untuk raja kaya mereka yang menunggu di rumah.
Hewan ternak mereka tidak dijadikan sebagai sumber pendapatan utama tetapi
lebih dijadikan sebagai cadangan harta yang tiap saat bisa dijual bila
diperlukan.
Ciri-ciri kegiatan perekonomian masyarakat jawa khususnya di desa:
1)
Menjunjung
kebersamaan
Hal ini diwujudkan dalam bentuk kerja bakti, gotong royong,
sambatan, jagongan dan rewang. Tanpa diundang apabila ada tetangga punya hajat,
tetangga yang lain bersedia dan siap membantu.
2)
Suka
kemitraan
Orang jawa beranggapan bahwa siapa saja yang datang dianggap
sebagai saudara. Bahkan mereka memiliki anggaran khusus untuk menjamu tamu.
3)
Mementingkan
kesopanan
Etika kesopanan orang jawa terwujud dalm istilah unggah-ungguh,
tata krama, tata susila, basu krama, suba sita dan sopan santun. Hal ini
diutamakan agar orang dapt diterima dalam pergaulan sosial secara wajar. Orang
jawa cenderung menggunakan bahasa yang halus bila berhadapan dengan orang yang
dihormati.
4)
Ahli
musim
Mereka mengerti sekali soal pergantian musim terutama berkaitan
dengan masa tanam, dan masa panen(musim hujan, kemarau, labuh,mareng)
5)
Pertimbangan
religius
Sebagai contoh, pada saat hajatan penting pasti dicarikan hari pasaran
yang baik. Bahkan ada upacara tradisional yang berhubungan dengan sistem
kepercayaan yang diwariskan dari generasi ke generasi.
6)
Toleransi
tinggi
Kejadian diluar dirinya dibiarkan saja berjalan secara alami. Orang
mudah untuk memaafkan kesalahan pihak lain, bahkan ada kecenderungan
menutupinya.
7)
Hormat
pada pemimpin
Hormat pada pemimpin dilakukan sebagai kewajiban agar mendapat
berkah ketentraman karena keselarasan hidup dapat diperoleh hanya dengan
berlaku harmonis dengan lingkungan dan pamong raja.
8)
Hidup
pasrah
Mereka tidak mununtut macam-macam kepada pemerintah. Bila keamanan
dan ketentraman sudah didapatkan mereka tidak akan menuntut lebih.
9)
Cinta
seni
Orang jawa mudah mengendalikan emosinya karena cinta pada seni
halus. Contoh dari seni tersebut adalah kethoprak dan wayang kulit(wayang
purwa).
10)
Dekat
alam
Masyarakat jawa yang mata pencaharaiannya bertani atau bercocok
tanam, yang selalu berkaitan dengan tanah. Banyak upacara tradisional orang
jawa yang bertujuan untuk menghormati tanah. Contohnya upacara babak bumi.[2]
2.
Filosofi
Gotong-Royong Gugur Gunung
Gugur Gunung
Ayo Kanca ayo kanca ngayahi karyaning praja
Kono-kene kono kene gugur gunung tandang gawe
Sayuk-sayuk rukun bebarengan ro kancane
Lila lan legawa kanggo mulyaning negara
Siji loro telu papat bareng haju papat-papat
Diulang-ulungake murih enggal rampunge
Holopis kuntul baris holopis kuntul baris
Holopis kuntul baris holopis kuntul baris
Jenang artinya bubur atau makanan. Arti kiasnya adalah bahwa orang
yang memiliki jeneng ‘nama’ yang kokoh secara otomatis ia akan mendapat jenang
‘nafkah’. Jeneng harus didahulukan daripada jenang. Jangan sebaliknya minta
jenang dahulu. Nanti menimbulkan kecemburuan dan kecurigaan.kalau jeneng
didapat, tidak usah minta-minta, jenang akan datang dengan sendirinya.boleh
jadi jeng itu diperoleh dalam jumlah yang berlipat-lipat dari yang diharapkan.
Prinsip ini seharusnya dipegang oleh kaum profesional yang benar-benar menekuni
pekerjaan atau usahanya.
Jeneng artinya nama. Orang yang kondang artinya orang yang memiliki
nama baik dan integritas yang diakui. Istilah Jawanya adalah kondang kaonang,
kaloka, kaewentar, kuncara, kaceluk atau tenar. Namun baik dan harum seseorang
diperoleh melelui perjuangan yang gigih. Apalagi kalau perjuangannya itu demi
kepentingan orang banyak. Massa akan mengingat jasa-jasanya meskipun dia sudah
tiada. Contohnya adalah nama besar Ki Hajar Dewantara, Cokroaminoto, Soekarno,
Ahmad Dahlan dan lain sebagainya. Mereka memiliki jeneng yang sugeng atau
langgeng. Keabadian namanya memeng sudah layak dengan perjuangan. Bahkan
sebagian besar dari mereka tidak menikmati jerih payahnya.
Guyub berarti perasaan suka rela untuk menggabungkan diri sehigga
dicapai sebuah kekompaka dalam melakuka aktifitas kerja. Contohya orag yag puya
hajayt dipedusus, maka para tetangga dan arib erabatnya akan dengan suka rela
memebantu tanpa megharapkan imbaan apapun.
Rukun adalah kesatuan perasaan antar individu dalam melaksanakan
sebuah visi bersama dengan menyingkirkan segala jenis pertengkaran dan
pertentangan. Dalam bahasa rukun kuwi angedohi padu do n rukun itu menunjukkan
pertenhkaran.
Sejarah dan perkembangan perbankan syariah di Indonesia
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kegiatan dunia
perbankan sekarang ini sangat pesat pertumbuhannya di Indonesia. Para pelaku
perbankan berlomba-lomba mengeluarkan produk-produk jasa pebankan yang semakin
inovatif. Dari jasa berbayar sampai jasa
gratis yang diberikan oleh bank kepada nasabahnya.
Salah satunya
perbankan syariah yang kian mewarnai kegiatan perbankan di Indonesia. Perbankan
syariah dan perbankan konvensional bersaing secara sehat dalam rangka
pembangunan perekonomian Indonesia. Dalam hal ini penulis menekankan pembahasan
pada bidang perbankan syariah.
Lahirnya bank
syariah menandai lahirnya perbankan syariah di Indonesia, ditandai dengan
berdirinya Bank Muamalat Indonesia. Dengan momentum itu pertumbuhan perbankan
syariah di Indonesia tumbuh pesat diterima masyarakat. Hal ini melatar
belakangi penulis menyusun makalah ini guna memberikan pengetahuan tentang
perbankan syariah dan Bank Muamalat Indonesia.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa bank
syariah ?
2.
Bagaimana perkembangan
perbankan syariah di Indonesia ?
3.
Bagaimana sejarah
Bank Muamalat Indonesia?
4.
Apa
produk-produk Bank Muamalat Indonesia ?
C.
Tujuan
1.
Mahasiswa
mampu mengetahui pengertian dari perbankan syariah.
2.
Mahasiswa
mampu mengetahui perkembangan perbankan syariah di Indonesia.
3.
Mahasiswa
mengetahui sejarah Bank Muamalat Indonesia serta produk-produknya.
Friday, 14 June 2013
Subscribe to:
Comments (Atom)